Social Icons

Pages

21 Oktober 2017

Clinical Year : Inner Circle

Memasuki lingkar dalam berarti dimulailah perjuangan yang sesungguhnya, harus sungguh-sungguh berjuang. Setiap koas FKG pasti faham betapa butuh lebih dari berjuang untuk menyelesaikan semua requirement. Berkorban, mungkin itu kata yang tepat menggambarkan kehidupan koas FKG. Berkorban waktu yang dihabiskan mencari pasien yang sesuai kasus atau menunggu dosen untuk acc. Berkorban uang yang dikeluarkan membeli alat-alat klinik atau membayar perawatan dan ongkos pasien. Berkorban perasaan karena kerjaan klinik tidak di acc dosen atau pasien yang sudah janjian tapi tiba-tiba batal datang. Begitulah kira-kira cerita dari kakak senior yang sering aku dengar ketika pre-klinik. Kalau dijabarkan terlihat berat,  setelah dijalani sendiri yaa memang benar-benar amat sangat berat sekali. Tapi, semua itu pasti akan berakhir manis, maka jalani saja. Ada yang berhasil melalui semua hanya dalam waktu 1 tahun, mungkin ada pula yang berhasil melaluinya hingga 4 tahun lebih. Bukan masalah berapa lama perjuangan kita, yang terpenting adalah berhasil memperjuangkan impian dan menyelesaikan apa yang telah kita mulai.

Teman seperjuangan FKG UI 2011 dan dosen terfavorit drg. Sigit, Sp.Ort




Klinik integrasi adalah tempat perjuangan untuk memperoleh gelar dokter gigi. Berapa lama berada di klinik integrasi? Sampai mendapatkan gelar dokter gigi atau sampai berubah pikiran kalau FKG itu bukan jalannya lagi. Teman-teman sering memplesetkan klinik integrasi sebagai arena Hunger Games. Kalau di Hunger Games berusaha sekuat mungkin agar tetap bertahan di arena, kalau di klinik integrasi berusaha sekuat mungkin menyelesaikan requirement agar segera keluar dari arena. Layaknya Hunger Games yang asli, terkadang orang sampai sikut-sikutan, tapi sebaiknya jangan diikuti.

Di klinik integrasi harus menyelesaikan requirement dari departemen periodonsia, ortodonsia, bedah mulut, peyakit mulut, radiologi, konservasi gigi, dan prostodonsia. Setiap departemen punya kemudahan dan kesulitannya tersendiri. Karena ini klinik integrasi, jadi tidak ada tenggat waktu dalam menyelesaikan satu departemen, semua berjalan bersamaan. Ada saja yang tertinggal satu atau dua departemen yang belum selesai, sementara departemen lain sudah selesai dan ujian. Jadi sangat butuh strategi agar requirement semua departemen dapat selesai beriringan dan cepat.

Prosthodontic: Dental Bridge

Conservative dentistry and Prosthodontic

Endodontic

Oral Surgery: Odontectomy

Keberhasilan koas FKG di klinik intergrasi itu bergantung pada 5 hal

Pertama: Pasien
Koas FKG harus menyelesaikan requirement kasus-kasus tertentu, jadi harus punya pasien sesuai kasus yang dibutuhkan. Beberapa pasien ada yang datang sendiri ke rumah sakit gigi dan mulut. Namun karena kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut yang masih rendah sehingga beberapa kasus sulit ditemui dari pasien yang datang, jadi tetap harus mencari pasien sendiri. Setelah mendapatkan pasien yang sesuai kasus, membina pasien pun memiliki kesulitan tersendiri. Ada pasien yang koopertif yang pasti menjadi idaman setiap koas FKG dan ada yang bikin kesel sampai ubun-ubun karena susah datang, atau tiba-tiba kabur di tengah perawatan, sampai membatalkan janji satu jam sebelum perawatan.

Kedua: Dosen
Sama halnya seperti guru di sekolah, dosen ada yang baik, mudah ditemui dan baik kalau acc kasus atau kerjaan. Ada juga yang susah ditemui karena sibuk dan susah juga kalau acc kasus atau kerjaan.

Ketiga: Dental Unit
Dental unit merupakan alat tempur saat koas dan menjadi alasan terjadinya pertempuran antar anak koas gara-gara perebutan DU karena terbatasnya jumlah DU yang ada. Satu DU untuk digunakan dua orang koas, jadi sehari hanya bisa 1 shift kerja. Kalau mau kerja long shift mesti beli DU punya teman yang nantinya tentu harus dibayar atau ada aja sih yang nyolong-nyolong aja pakai punya orang, ingat Hunger Games tadi kan, inilah salah satu yang dimaksud. Shift DU harus dicocokkan antara jadwal pasien, dosen, dan kita. Mungkin di universitas lain satu DU ada yang untuk digunakan sampai 4 orang koas, lebih pusing lagi menyocokkan jadwal dan lebih sengit lagi pertempurannya.

Keempat: Diri sendiri
Kesiapan diri sendiri sangat penting. Sebelum kerja pasien harus belajar, wajib! Karena kadang sebelum diizinkan kerja, koas ditanya-tanya dulu oleh dosen. Pertanyaannya mungkin sekedar cara melakukan perawatan atau mungkin sampai hal yang detail dan mendalam. Walaupun misalkan dosen tidak menanyakan apa-apa dan langsung mengizinkan kerja, tetap kita mesti belajar, kan yang mau kita kerjakan lakukan perawatan adalah manusia, bukan phantom lagi seperti waktu praktikum.

Kelima: Keberuntungan / takdir
Ada pepatah orang bodoh kalah oleh orang pintar, orang pintar kalah oleh orang beruntung. Di atas segala persiapan yang matang dari empat hal tadi, tidak bisa dipungkiri memang keberuntungan adalah kunci mulusnya perjuangan koas. Karena pasti ada aja orang yang dia nggak pernah blusukan cari pasien tapi kasus pasien yang dia punya di acc dosen, belajar seadanya terus nggak ditanya macem-macem sama dosen, dan setiap kerjaan kliniknya mulus di acc terus, yaa hoki. Tapi hanya mengandalkan keberuntungan saja tentunya langkah yang tidak benar juga. Intinya harus ikhtiar yang sungguh-sungguh dan terus berdoa agar semua dimudahkan dan dilancarkan.

Iyaaa... koas FKG itu memang susah. Jadi tolong jangan meremehkan FKG yang katanya hanya mempelajari gigi dan mulut. Koasnya tidak kalah bikin stress juga kan, mesti mengatur sedemikian rupa sehingga kelima hal tadi selaras. Setiap jurusan dan fakultas punya kesulitan dan tantangan masing-masing tentunya.

Selama koas pasti ada masa up and down. Survival kits seperti orang tua yang selalu mendoakan dan teman-teman yang selalu membantu dan menyemangati, sangat penting selama koas untuk menjaga agar semangat tetap terjaga. Jujur sempat mikir salah jurusan nih... sering banget. Tapi selama menjalani semua ini terasa enjoy dan suka-suka aja. Selalu menanamkan ini dalam diri: perjuangan perihnya koas cuma sebentar, cepat atau lambat semua pasti akan berakhir, dan manisnya hasil perjuangan akan dinikmati seumur hidup :)


1 komentar: