Social Icons

Pages

01 Oktober 2017

Clinical Year : Outer Circle (part 2)

Stase Bedah Mulut dimulai saat Fteam harus hijrah dari rumah atau kost ke asrama RSU Tangerang atau sering kami sebut dengan RSUT. Hari pertama bulan Ramadhan tahun 2015 adalah hari pertama pula bagi kami tinggal di asrama RSUT. Mungkin bagi sebagian kami betapa beratnya meninggalkan rumah di saat bulan puasa yang biasanya menjadi moment berkumpul keluarga saat sahur dan buka puasa. Namun, bagi sebagian kami yang perantau justru menjadi suatu kebahagiaan karena teman-teman sekelompok menemani di saat sahur dan buka puasa. Kami tinggal di asrama RSUT selama kurang lebih 7 minggu. Jadi satu bulan penuh Ramadhan, hari raya Idul Fitri, dan beberapa hari setelahnya kami berada di RSUT. Memang tidak terus menerus kami berada di RSUT, bergiliran kami pulang atau sekedar jalan-jalan keluar asrama ketika jadwal jaga kosong. 


Ini bukan kali pertama kami Fteam tinggal bersama satu atap, sebelumnya di stase public health kami pun tinggal bersama di asrama. Tapi di asrama RSUT ini suasananya sangat jauh berbeda. Di sini kami tidak dimanjakan dengan masakan sop iga bibi yang enaknya juara, kami harus memasak sendiri makanan yang akan kita makan. Untungnya ada chef putri, febi, dan sasha yang bergantian menjadi juru masak Fteam yang menyajikan makanan 4 sehat 5 sempurna dalam paket lengkap appetizer, main course, dan dessert. Kalau tugas saya dalam urusan dapur cuma mengaduk fla puding dan menghabiskan makanan hehehe. Kami pun bergantian bertugas mencuci piring bekas masak, menyapu, mengepel dan beres-beres asrama. Di sini kami pun tinggal bersama 2 atau 3 residen bedah mulut angkatan 2014 yang bergiliran jaga sore sampai subuh di RSUT, sedangkan pagi dan siang yang jaga adalah 2 orang residen bedah mulut angkatan 2011 yang bertugas di poli bedah mulut dan OK (operatiekamer) serta sebagai chief untuk para residen dan dek koas.


Asrama RSUT FKG UI


Banyaaaaaaaaakkkkk sekali pengalaman yang didapat di stase RSUT ini. Di sini kami boleh melakukan ekstraksi gigi pasien saat bertugas di poli gigi, namun sebelumnya kami harus belajar dan mempraktekkan terlebih dahulu anestesi mandibular block antar teman. Dibimbing oleh drg. Retnowati, Sp. BM atau biasa dipanggil drg. Neti sebagai konsulen di RSUT kami melakukan MB antar teman yang baalnya tidak hilang sampai sore. Selain itu kami pun belajar hecting yang sangat membantu saat kami bertugas di IGD. Yups... dek koas gigi juga jaga IGD, yaa walaupun hanya di stase bedah mulut dan hanya di RSUT ini. Aku kira suasana IGD itu hectic, penuh ketegangan, kepanikan dan mencekam, karena itulah salah satu alasan aku tidak mau masuk kedokteran umum. Namun setelah menjalani tugas di IGD ternyata tidak seperti yang dibayangkan. Ternyata IGD bisa menjadi tempat yang asyik, tidak selalu dalam suasan tegang dan sibuk. Bisa dibilang aku justru rindu dengan suasan IGD yang terkadang tenang dan lebih sering riuh dengan pasien yang datang dan pergi silih berganti. Setiap jaga IGD pasti mendapatkan suatu pengalaman dan cerita.

IGD RSUT

Visit pasien di ruang rawat inap bersama residen kami lakukan setiap pagi dan sore. Kalau pasien rawat inap bedah mulutnya banyak visit bisa sampai berjam-jam. Apa yang menyebabkan pasien rawat inap banyak? Itu karena penjaga IGD kucing yang memanggil pasien hahaha... Becanda. Yaa tapi memang tidak bisa dipungkiri kalau dek koas maupun residennya yang dijuluki “kucing” itu jaga, pasien baru konsul BM berdatangan. Itu hanya becandaan kami yang yaa memang begitu adanya. Kami dek koas pun ikut membantu saat di OK. Bukan sebagai asisten operator, terkadang ada juga sebagai asisten operator tapi lebih sering sebagai asisten menyiapkan alat-alat yang akan dipakai di OK.

Suatu pengalaman berharga bisa berada di RSUT, berbagi cerita dengan dokter dan perawat di IGD, dokter konsulen di poli bedah mulut dan poli gigi, serta residen bedah mulut 2011 dan 2014. Ini pertama dan terakhir kalinya bagi sebagian kami di RSUT, tapi bagi sebagian kami yang mungkin mendapatkan rezeki untuk belajar bedah mulut di UI akan kembali lagi ke RSUT suatu hari nanti.

Poli Bedah Mulut dan Poli Gigi RSUT


Stase selanjutnya, masih stase bedah mulut. Fteam dibagi menjadi dua kelompok, kelompok pertama bertugas di RSCM dan kelompok kedua bertugas di RS Persahabatan, kemudian setelah 2 minggu pertukaran tugas. Hampir sama seperti tugas di RSUT hanya saja di sana tidak ada tugas jaga IGD. Saat di RS Persahabatan saya diberi kesempatan menjadi asisten operator saat operasi di OK. Terasa keren memakai jubah operator dengan penutup kepala, masker, dan gloves seperti yang ada di drama korea atau serial tv hollywood hehehe. Di RSCM saya pun diberi kesempatan ikut operasi walaupun hanya bertugas mendokumentasikan proses operasi, tapi masuk OK memang selalu ada cerita seru tersendiri dan membuat ingin ikut terus masuk OK.

Stase BM: RS Persahabatan


Stase BM: RSCM

Dua minggu terakhir lingkar luar, stase terakhir adalah stase radiologi. Di stase ini kami harus menyelesaikan requirement melakukan pengambilan radiograf beberapa teknik, interpretasi radiograf, dan beberapa presentasi materi radiologi.

Stase Radiologi

Next chapter --> Lingkar dalam. Selamat datang di Klinik Integrasi, welcome to hunger games.....


To be continued.........



Tidak ada komentar:

Posting Komentar