Social Icons

Pages

30 Oktober 2009

Life is Choice

Hidup adalah pilihan. Apa yang kita pilih itulah yang akan kita hadapi. Terkadang pilihan itu membuat kita bingung, memilih yang terbaik dari yang terbaik. Banyak cara untuk menentukan sebuah pilihan. Mulai dari berdasarkan perasaan, bertanya kepada orang yang lebih mengerti, sampai meminta petunjuk kepada Alloh. Tak sedikit orang yang menyesal dengan keputusan yang telah dia ambil sendiri. Dalam mengambil sebuah keputusan, kita harus memandang dari dua sudut. Sekarang dan masa depan. Penyesalan dalam mengambil pilihan itu tidak ada gunanya, karena waktu tidak akan pernah kembali. Yakin saja bahwa ada kebaikan di balik semuanya. Bimbang dalam menentukan sebuah pilihan pernah dialami oleh hampir semua orang, termasuk saya.



Kebimbangan yang saya alami adalah ketika saya harus memilih sekolah yang akan saya masuki. Hal ini terjadi pada saat saya akan masuk ke SMP. Keinginan yang besar ada dalam diri saya untuk masuk ke sebuah sekolah favorit di Kota. Bisa dibilang sudah dari dulu saya ingin masuk ke sekolah tersebut. Tapi sayangnya Ibu saya tidak mengizinkan saya sekolah di sana. Beliau beralasan karena letak sekolah itu jauh dari rumah. Beliau menyuruh saya untuk masuk ke sekolah yang dekat dari rumah.
Jujur, saya tidak mau. Bukan karena sekolah itu jelek atau kurang berkwalitas. Sekolah itu bagus dan menjadi sekolah favorit, tetapi saya ingin menambah teman lebih banyak lagi, tidak hanya di sekitar tempat tinggal saja.


Saya sempat kecewa dengan Ibu saya karena beliau tetap menginginkan saya bersekolah di sekolah dekat rumah itu. Kekecewaan saya bertambah ketika guru-guru SD saya juga menyuruh saya untuk melanjutkan sekolah di sekolah tersebut. Saya tidak mengerti, mengapa guru-guru saya seperti menghalangi saya untuk bersekolah di sekolah yang jauh dari rumah saya tersebut. Apa mereka tidak berpikir ke depan, kalau saya bisa berprestasi di sekolah tersebut nama SD saya akan terbawa juga.


Kebimbangan terus menyelimuti saya pada saat itu. Akhirnya saya menyerah dengan keadaan yang selalu menyudutkan saya. Saya pun memilih untuk menuruti Ibu dan guru-guru saya. Tapi, hati ini tidak tenang dengan semua paksaan ini. Saya tidak kuat lagi menahan ini semua, air mata pun menetes di pipi saya. Saya meminta pengertian dari mereka semua atas ingin hati saya.


Saya mendengar teman saya akan bersekolah di Kota, tapi memang bukan sekolah yang saya inginkan. Mengetahui itu saya pun meminta Ibu saya agar saya bersekolah di sekolah yang sama dengan teman saya tersebut. Ibu saya mengizinkannya, karena letak sekolahnya tidak terlalu jauh dari rumah meskipun memang masih terbilang jauh.


Akhirnya saya masuk ke sekolah itu. Memang sekolah itu bukan sekolah impian saya, bukan sekolah yang saya inginkan. Tapi ada hikmah di balik ini semua. Di sekolah ini saya dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin, saya mendapat kesempatan-kesempatan emas, saya mendapatkan pengalaman menarik dan yang pasti mendapatkan teman dan sahabat terbaik yang pernah saya miliki.


Mungkin hal itu bisa saja tidak akan saya dapatkan bila saya memilih pilihan yang lain. Semua pilihan pasti ada positif dan negatifnya, itu tergantung dari sugesti yang tertanam dalam otak dan pikiran kita. Sesuatu yang telah kita pilih adalah sesuatu yang terbaik yang harus kita jalani dalam hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar