Akhir pekanku biasanya standar, monoton dan tanpa cerita. Tapi akhir pekan kali ini tidak biasa, variatif dan penuh cerita. Hal ini berawal ketika aku mendengar kabar saudaraku akan datang ke rumah. Saudaraku yang datang itu Tante Novi dan suaminya Om Ook dengan kedua anaknya Ninda dan Ranti, ditambah Tante Ratna dan kedua anaknya Alyaa dan Firman. Kebayang akan ramenya rumah. Apalagi Ninda dan Ranti itu anaknya cerewet dan gag bisa diam. Pertama yang harus aku siapkan adalah mengamankan kanvas tugas seni rupa ku, kalau sampai dimainkan sama mereka bisa gawat.
Sabtu sore aku pulang sekolah, di luar rumah sudah ada mobil. Berarti mereka sudah sampai. Aku pun masuk rumah, tapi hanya ada Om Ook yang ada di rumah. Mamah, Tante Novi dan Tante Ratna sedang jalan-jalan katanya. Pantas, aku tidak dijemput. Ketika melirik ke kamar novel dan komik ku berserakan di lantai. Sudah ku duga, pasti kerjaan anak-anak. Tapi karena sudah lumayan besar, mereka pun membereskan buku-buku yang berserakan itu.
Malam hari, Ninda merasa pusing katanya. Dia disuruh tidur oleh Tante Novi, lalu dia pun tidur di kamarku. Beberapa menit kemudian Ninda bangun, dia marah-marah. Dia berdiri di dekat tv sambil diam cukup lama. Lalu dia marah-marah lagi sambil berkata “Ayu mana sih ! Udah ditungguin tapi Ayu nya gag dateng-dateng, katanya mau beli kue. Ayu kemana sih...”
Aku bingung, ini anak kenapa. Pasti kelindur dia. Ninda tiduran di sofa sambil terus menanyakan Ayu dimana. Tidak lama dia tidur lagi. Melihat Ninda, kami tertawa. Kata Tante Novi, Ninda memang suka ngelindur. Lucu juga ngelindurnya. Aku baru melihat orang yang ngelindur seperti itu.
Tak lama Ninda pun bangun lagi, dan masih membahas temannya Ayu yang tidak datang. Masih ngelindur ternyata. Supaya sadar dari ngelindur, dia disuruh untuk salat isya. Tapi ternyata ketika wudlu pun dia masih menanyakan Ayu. Kocak banget.
Sekarang adiknya Ranti. Dia bangun, lalu berdiri, dan diam sambil tidur. Tante Novi langsung memangkunya dan menidurkannya. Melihat tingkah kedua anak itu jadi ingin tertawa. Aneh, lucu dan kocak.
Hari Minggu pagi, kami pergi ke waterboom yang ada di Indihiang. Kami bermain air sepuasnya di sana. Aku bersama anak-anak itu bermain di kolam arus, kemudian mencoba seluncuran. Seluncuran yang membuat aku tertarik adalah seluncuran yang lurus. Seluncuran itu bisa memacu adrenalin. Aku meluncur di situ sebanyak tiga kali, karena aku bisa berteriak dan itu sangat menyenangkan.
Di tengah asyiknya bermain, celana Bi Ida sobek. Dan sobeknya sangat parah. Ingin tertawa rasanya, tapi kasihan juga melihatnya. Bi Ida berkeliling bermain di waterboom menggunakan celana yang sobek. Kemana-mana hampir semua orang melihatnya. Penjaga waterboomnya saja sampai tesenyum melihat Bi Ida. Tapi Bi Ida cuek dan tidak memperdulikan orang-orang yang melihatnya. Salut kepada Bi Ida, kalau aku yang mengalaminya aku pasti akan panik mode on.
Di waterboom itu aku mencoba ATV. Menyenangkan sekali, mengendarai ATV di jalan yang becek dan berlumpur. Sempat susah mengendarainya, tapi akhirnya bisa meski mesinnya sering mati. Maklum pengalaman pertama mencoba ATV. Sayangnya hanya dua kali putaran, kurang puas rasanya.
Kemudian kami makan siang. Cukup lama kami menunggu makanan datang. Anak-anak sudah tidak sabar, ibu-ibunya juga sebenarnya. Makanan datang, dan akhirnya kenyang. Sore harinya semua saudaraku pulang, tapi sebelum pulang mereka memberi aku uang, untuk jajan katanya. Alhamdulillah dapat rezeki.
Mereka pulang, di rumah kembali bertiga dan kembali sepi. Suasana yang seperti biasanya. Benar-benar akhir pekan yang menyenangkan. Diajak berenang, ditlaktir makan dan dikasih uang pula. Nice weekend.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar