Social Icons

Pages

08 Juli 2010

Deja Vu

Seharusnya liburan kenaikkan ke kelas XII ini menjadi liburan yang menyenangkan untuk sepupu saya Ana, tapi yang terjadi di minggu kedua liburan ia harus kehilangan ayah tercintanya untuk selama-lamanya. Hal ini terasa déjà vu bagi saya. Karena setahun yang lalu saya pun mengalami hal yang serupa dengan dia.

Rasanya baru kemarin kesedihan ini saya alami, lalu saya mencurahkannya dalam sebuah posting berjudul The June. Sekarang harus dialami pula oleh sepupu saya.



Saya dan Ana sama-sama dekat sekali dengan ayah. Sehingga meninggalnya mereka merupakan pukulan yang cukup hebat bagi kami. Ayah saya dan ayah Ana memiliki kemiripan wajah, tentu saja karena mereka adik kakak, tetapi dari kakak beradik yang lain mereka lah yang paling mirip.

Ketika mereka bertemu, tingkah laku mereka berdua selalu saja membuat seluruh keluarga tertawa karena duet kekocakkan mereka. Mereka bertemu paling tidak ketika Lebaran. Itu adalah moment-moment yang tidak akan saya lupakan dan yang paling saya rindukan karena itu takkan pernah terjadi lagi.

Ketika ayah saya meninggal dunia, ayah Ana lah yang mengumandangkan adzan sebelum ayah saya dikebumikan. Siapa yang menyangka setahun kemudian beliau menyusul ayah saya dipanggil oleh Alloh swt.

Saya tidak merasakan hadirnya ayah ketika usia saya 17 tahun. Kini hal itu dialami pula oleh Ana. Yakinlah, ini adalah proses pendewasaan bagi kita untuk menginjak 17 tahun. Ketahuilah, bahwa kita adalah anak-anak terpilih, anak yang kuat, sabar dan ikhlas.

Teruslah berjuang meraih cita-cita kita. Tunjukkan pada dunia bahwa kita bisa berdiri di puncak dengan menggenggam kesuksesan.senyum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar